Senin, 23 November 2015

Pilihan Terbaik



Assalamualaikum wr,wb

Ukhtifillah Sholihah, 23 November 2015, Apakah yang dimaksud dengan pilihan terbaik?

Contoh:
Jika ada seseorang melakukan kesalahan pada kita. Ada beberapa sikap yang bisa kita ambil.
🔹Pilihan pertama: tidak marah. Ini baik.
🔹Pilihan kedua: memaafkan. Ini lebih baik.
🔹Pilihan ketiga: membalas kesalahan seseorang dengan kebaikan. Inilah pilihan terbaik.
🍃2⃣. MENERIMA
Yaitu melapangkan hati kita untuk ikhlas menerima pilihan terbaik yang sudah kita putuskan.
Allah berfirman: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam.
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.
Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”
(QS. Al An’am : 125)
🍃3⃣. MEMUTUSKAN
Yaitu berarti kita memilih dan melapangkan hati kita bukan hanya pada satu atau dua hal saja, tapi berusaha menerapkannya pada keseluruhan aspek dalam hidup kita.
Di dalam QS. Al An’am ayat 162, Allah swt berfirman:
“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
🍃4⃣. MENEGUHKAN.
Yaitu memohon agar Allah mengokohkan keputusan jalan hidup kita sesuai dengan firman Allah swt.:
“Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Al Anfal : 63)
🍃5⃣. MENIKMATI
Caranya dengan menjadikan diri kita terus konsisten dengan 4 hal yang sudah kita lakukan sebelumnya.
Jika kita berhasil, maka kita bisa meraih kembali sumber kenikmatan dan kebahagian hidup kita.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
“Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushilat:30)
Siapkah Kita Berhijrah?
Siapkah Kita Untuk Berbahagia?
Mari sama-sama kita raih janji Allah swt:
“….dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”
Wallahu A'lam.

Semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi.
Keep Hamasah Ukhtifillah Sholihah 

Wassalamualaikum wr,wb

Semua ada dalam Al Qur'an. Semangat Menghapal dan Mengamalkan Sholihah



Assalamualaikum wr,wb

MENDAMBAKAN AL QUR'AN SEBAGAI KENIKMATAN SEPERTI KITA MENDAMBAKAN HARTA
“Tidak boleh iri kecuali dalam dua kenikmatan: seseorang yang diberi Al-Qur’an oleh Allah kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, dan orang yang diberi harta oleh Allah lalu ia membelanjakannya di jalan Allah sepanjang malam dan siang.” (Muttafaqun ‘alaih)
Melihat orang yang hartanya berlimpah tentu membuat kitapun mendambakannya. Hal itu lumrah dan fitrah sekaligus fitnah bagi manusia. Tetapi percayalah bahwa keimanan yang baik tidak saja menjadikan manusia memimpikan kepemilikan dunia tetapi juga memimpikan dan menginginkan akhirat. Dengan iman, ketika melihat orang lain yang memiliki kelebihan dalam urusan akhiratnya - misalnya sangat baik interaksinya dengan Al-Qur’an, hafalannya banyak, rajin beribadah, serta banyak kontribusinya dalam dakwah - maka kita pun sangat mendambakannya.
Itulah ghibthah, menginginkan kenikmatan orang lain tanpa membenci dan mengharapkan hilangnya nikmat dari orang tersebut.
Berikut ini beberapa perasaan yang harus menjadi pertanyaan dan perhatian kita:
1. Adakah perasaan iri (ghibthah) dalam diri kita ketika melihat saudara kita memiliki kemampuan berinteraksi dengan Al-Qur’an yang lebih baik? Ataukah hanya iri dan menginginkan sesuatu yang terkait dengan harta yang dimiliki saudara kita, tapi untuk Al-Qur’an hati kita adem ayem saja?
Jika demikian adanya, itulah bukti lemahnya syu’ur Qur’ani (perasaan ingin membangkitkan diri dengan Al-Qur’an). Para salafush shalih selalu berkompetisi dalam hal interaksi dengan Al-Qur’an dan hal ukhrawi. Telah menjadi tabiat manusia untuk berkompetisi, dan jika tidak diarahkan maka kompetisi tersebut akan cenderung ke hal-hal duniawi seperti harta, jabatan dan lawan jenis.
2. Rasulullah Saw menjanjikan bahwa setiap orang beriman yang bersahabat akrab dengan Al-Qur’an dijamin akan mendapat syafa’at dari Al-Qur’an: “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi syafa’at bagi orang-orang yang bersahabat dengannya.” (HR. Muslim).
Tanyakan pada diri kita masing-masing, sudahkan kita menjadi sahabat akrab Al-Qur’an? Benarkah di akhirat nanti kita berharap akan mendapat syafa’at dari Al-Qur’an? Alangkah sengsaranya kita bila di akhirat tanpa syafa’at, karena “…Tidak ada yang dapat memberi syafa’at kecuali atas seizin Allah…” (QS Al-Baqarah [2]:255)
3. Kualitas iman kita diukur dengan sejauh mana kualitas dan kuantitas interaksi kita dengan Al-Qur’an. Apakah kita masa bodoh dan tidak merasa sedih jika dalam sebulan tidak khatam Al-Qur’an? Adakah perasaan sedih jika kita tidak punya hafalan ayat-ayat Al-Qur’an? Sedihkah kita karena awam dengan kandungan dan makna Al-Qur’an? Jika belum, dikhawatirkan bahwa kitalah yang disebut Rasulullah yang menjadikan Al-Qur’an sebagai mahjuran.
“Berkatalah Rasul: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an itu sesuatu yang diabaikan.’ “ (QS Al-Furqan [25]:30)
4. Pernahkah kita menghitung tentang berapa banyak informasi tentang hal-hal yang bersifat duniawi yang ada di kepala kita dibandingkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan Al-Qur’an? Jika tentang Al-Qur’an lebih banyak maka bersyukurlah, jika tidak maka bertaubatlah kepada Allah Swt dan segera upayakan untuk kembali kepada Al-Qur’an agar tidak dikecam Allah Swt:
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang tentang (kehidupan) akhirat mereka lalai.”
5. Sabda Rasulullah Saw: “Barangsiapa yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya akan diberikan kepada orang tuanya pada hari kiamat mahkota yang cahanya lebih indah daripada cahaya matahari. Kedua orang tua itu akan berkata, ‘Mengapa kami diberi ini?’ Maka dijawab, ‘Karena anakmu yang telah mempelajari Al-Qur’an’ “ (HR Abu Dawud, Ahmad dan Hakim)
Tidakkah hadits tersebut menggugah kita sebagai orang tua untuk memberi perhatian yang lebih pada anak dalam hal pendidikan Al-Qur’annya? Bagaimana mungkin seorang anak dapat mencintai Allah Swt kalau tidak dapat menikmati shalat dengan baik?
Bagaimana mungkin dapat shalat dengan baik kalau kemampuannya dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, khususnya hafalan, lemah dan terbatas? Jangan sampai kita hanya kecewa bila anak tak mampu berbahasa Inggris atau menggunakan komputer tetapi santai saja dengan keterbatasannya dengan Al-Qur’an.
Isi Al-Qur’an sesungguhnya menjelaskan bagaimana semua urusan dunia itu bisa mengantarkan manusia kepada suksesnya urusan akhirat. Kita, memang tidak ingin menjadi orang yang dekat dengan Al-Qur’an hanya secara huruf-hurufnya saja tetapi jauh dari dari ruh Al-Qur’an itu sendiri,

 Insya Allah

Semoga dapat menginspirasi dan bermanfaat ukhtifillah sholihah.

wassalamualaikum wr,wb

hafidz dan Hafidzah. Mau ? Ayo Wujudkan Sholihah



Assalamualaikum wr,wb

23 November 2015 Yang ada keinginan tapi belum dijalankan, begitupun yang sudah menjalankan tetaplah istiqomah, Semoga bisa menginspirasi
“Orang yang tidak mempunyai hapalan Al-Quran sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh”
(HR.At-Tirmidzi)
Mengapa saya ingin menjadi seorang hafidzah(penghapal al-Quran) ? Karena tidak ada satu pun kerugian yang saya dapati dengan menghapal al-quran, tapi sebaliknya saya hanya menemukan keuntungan demi keuntungan dengan menjadi penghapal Al-Quran, diantaranya adalah:
Al-Quran adalah kalam(kalimat) Allah, menghapalnya adalah aktivitas yang paling besar nilainya karena akan membuka pintu-pintu kebaikan.
Ketika kita membaca Al-quran,kita akan mendapatkan 10 kebaikan pada setiap satu huruf yang kita baca. Berapa kebaikan yang akan kita dapatkan jika kita menghapal al-quran??? Surat yang terpendek dari Al-quran yaitu surat Al-Kautsar berjumlah 42 huruf, berarti jika kita membacanya sekali (42x10=420) kita mendapatkan 420 kebaikan. Padahal satu kebaikan nilainya lebih baik dari dunia dan seisinya. Jika kita membaca dan menghapal Al-Quran, bayangkan berapa banyak kebaikan yang kita dapatkan???
Al-Quran berisi tentang ilmu dunia dan akhirat, juga terdapat kisah-kisah orang terdahulu dan yang akan datang. Ia juga berisi tentang berbagai hakikat ilmiah, alam semesta, ilmu kedokteran serta perundang-undangan. Al-Quran juga menggambarkan kepada kita kisah penciptaan kita, kematian kita sampai kehidupan setelah itu, juga mengabarkan tentang hari kiamat dan kehidupan abadi di surga ataupun neraka dengan sedetail-detailnya. Inilah kamus terlengkap dan terbesar di dunia. Jadi dapat dikatakan dengan menghapal Al-Quran berarti kita telah menghapal kamus terbesar di dunia.
Al-Quran yang kita hapalkan kelak akan menjadi teman kita dalam menghadapi kematian. Ia juga akan menjadi pembela dan syafaat pada hari kiamat nanti.
Penghapal Al-Quran akan memiliki ucapan yang berkesan karena pengaruh keindahan bahasa Al-Quran. Ia mampu mengubah pandangan kita terhadap apa yang ada disekitar kita.
Al-Quran adalah obat bagi penyakit jiwa dan raga.
Dengan menghapalkan Al-Quran, niscaya waktu kita tidak akan terbuang sia-sia. Al-Quran akan menghilangkan rasa duka, sedih serta rasa yang mengganjal. Itulah beberapa manfaat dari menghapal Al-Quran.

DOA AGAR DIKARUNIAI ANAK YANG SHALEH/AH DAN HAFIDZ/AH AL-QUR'AN.
اَللهُمَّ اجْعَلْ أَوْلاَدَنَا أَوْلاَدًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ لِلْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ فُقَهَا فِى الدِّيْنِ مُبَرَكًا حَيَاتُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ
''ALLAAHUMMAJ'AL AULAADANAA AULAADAN SHOOLIHIINA KHAAFI-DZIINA LIL QUR'AANI WASSUNNATI FUQOHAA FIDDIINI MUBAROKAN KHAYAATUHUM FIDDUNYAA WAL AA'KHIROTI''
Yaa Allah, Jadikanlah anak-anak kami anak yang shaleh shalehah, orang-orang yang hafal Al-Qur'an dan Sunnah Nabi, Orang-orang yang faham dalam agama diberkahi kehidupan mereka didunia dan di akhirat.
Jangan ngaku cinta sama Allah kalau masih malas-malasan menghapal Alquran. Kesibukan dunia bukanlah alasan. Sungguh, kekagumanku adalah ketika melihat seseorang yang mampu menghapalkan Al-Quran di tengah sibuknya aktivitasnya. Dalam hati pun tekat itu semakin membara, 

Keep Hamasah !

Wassalamualaikum wr,wb


Hijrah



Assalamualaikum wr,wb

23 November 2015, Hijrah secara bahasa artinya meninggalkan, atau menjauihi sesuatu. Hijrah ini meliputi ‘dari’ dan ‘menuju’: Dari kecintaan kepada selain Alloh menuju kecintaan kepada-Nya, dari peribadahan kepada selain-Nya menuju peribadahan kepada-Nya, dari takut kepada selain Alloh menuju takut kepada-Nya. Dari berharap kepada selain Alloh menuju berharap kepada-Nya. Dari tawakal kepada selain Alloh menuju tawakal kepada-Nya. Dari berdo’a kepada selain Alloh menuju berdo’a kepada-Nya. Dari tunduk kepada selain Alloh menuju tunduk kepada-Nya. Inilah makna Alloh, “Maka segeralah kembali pada Alloh.” (Adz Dzariyaat: 50). Hijrah ini merupakan tuntutan syahadat Laa ilaha illalloh. Seperti dalam untaian kata berikut mengenai godaan saat berhijrah, mungkin ana dan ukhtifillah sendiri pernah mengalami kondisi tersebut .

Godaan saat berhijrah
Pernah ada niat yang menyurutkan langkah hijrahku,
Terkadang tujuan menjadi wanita shalihah mendadak redup dan sayu,
Tak jarang istiqomah dalam bersabar menjadi begitu berat dan kaku.
Kemudian kuketuk lagi pintu hati,
Membuka perlahan, mencari lagi niat yang suci,
Apalagi kalau bukan ridho Sang Illahi.
Ya,
Hijrahku adalah jalan baru untuk hidup lebih mulia,
Saat masa lalu kelam banyak menuai dosa,
Bersama hijrah ini mulai kusapu noda hati dalam istighfar setiap saat.
Hijrahku adalah cahaya baru untuk jiwaku dan sesama,
Saat diri ini berdiri sendiri di atas sunnah sedangkan mereka belum mengenalinya,
Temukan harapan baru bahwa mereka yang kita sayangi akan ikut menginginkan surga bersama-sama.
Hijrahku adalah peneduh hatiku dan sekitar,
Kiranya dalam langkah hijrah tersulut pesakitan, luka dan kecewa, maka dalam keteguhan iman kuusahakan untuk tetap menatap bahagia,
Keyakinan yang kuat bahwa Allah senantiasa ada.
Hijrahku adalah tabungan ilmu baru,
Karena di dalamnya selalu berusaha kuraup segala ilmu dari segala penjuru,
Memahami perintah-Mu dan ajaran Rasul-Mu satu per satu,
Hingga bersama Al-Qur'an aku menjadi sangat butuh.
Dan satu hal yang paling dalam aku rasakan,
Bersama hijrahku, aku mendekati-Mu dengan berjalan,
Engkau menangkapku dengan ketenangan.
Bersama hijrahku, aku seka perlahan dosa-dosaku,
Engkau ampunkanku dan tetap Kau limpahkan sempurna nikmat-Mu.


Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan memotivasi ukhtiflillah sholihah untuk terus hijrah menuju arah-Nya. Keep Hamasah Ukhtifillah Sholihah.

wassalamualaikum wr,wb

Ujian Itu Ni'mat



Assalamualaikum wr,wb

Ukhtifillah sholihah, 23 November 2015 ini ana ingin share kembali mengenai UJIAN itu NI'MAT. Mengapa Ujian Itu Ni'mat ? berikut Dalam sebuah hadits dirawayatkan bahwa : Sesungguhnya, Allah jika mencintai seseorang maka Dia akan mendatangkan cobaan kepadanya. Dan jika dia rela dengan ujian itu maka dia akan memperoleh kerelaan-Nya. Dan siapa yang membencinya maka dia akan mendapatkan kebencian-Nya." (HR. Tirmidzi, 2396 dan Ibnu Majah 403)
💦💐Sahabatku ...
Kalau seseorang bertanya kepada kita, apakah mau punya masalah ataukah tidak? siapa pun yang mendapatkan pertanyaan seperti itu pasti jawabannya tidak. Kenapa? Karena pada umumnya tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin mempunyai masalah. Padahal dalam Firman-Nya Allah sudah tegaskan bahwa manusia itu akan diuji dengan berbagai maca ujian.
💦💐 Sahabatku ...
Apakah kita termasuk di antara orang yang tidak menginginkan hadirnya masalah itu?
Coba kita renungkan kembali. Dulu ketika kita sekolah dari SD bahkan sampai kuliah ada ujian yang kita hadapi. Untuk apakah sekolah atau pun kampus itu mengadakan ujian? Untuk mengetahui siapa yang terbaik dari sekian banyak siswa yang ada di sekolah mau pun di kampus tersebut.
💦💐Sahabatku ...
Begitu juga dengan ujian yang Allah turunkan kepada kita. Allah ingin melihat di antara hamba-Nya siapa yang terbaik dan lulus dengan ujian itu. Ujian itu Allah turunkan bukan untuk membuat kita hina akan tetapi sebaliknya ujian itu Allah berikan untuk menjadikan kita orang yang mulia dalam pandangan Allah.
Bisa jadi ada orang yang merasa hina dengan ujian itu bisa juga sebaliknya. Tergantung bagaimana cara kita menghadapi masalah yang Allah berikan itu.
Ada orang yang menghadapi setiap masalah dengan cara-cara yang Allah sukai dan ridhai, tapi ada juga yang mengahadapinya dengan melakukan perbuatan yang Allah tidak senangi. Yang ada dalam angan-angan mereka itu bagaimana supaya hatinya senang dan masalahnya hilang sekalipun jalan yang ditempuh itu hanya menghasilkan kebahagian semu dan sama sekali tidak ada bekasnya.
💦💐Sahabatku ...
Mari kita berkaca kepada ujian yang dihadapi kekasih kita Rasulullah SAW juga para sahabatnya.
Coba bandingkan ujian yang kita alami hari ini dengan ujian yang dihadapi oleh Rasulullah SAW dan juga sahabatnya. Pernahkah kita diuji kehilangan orang yang sangat kita cintai sekaligus dalam satu waktu? Pernahkah kita lempar dengan kotoran hewan, dikatakan orang gila, penipu, tukang sihir dan lain-lainnya? atau pernahkah kita dibaringkan di padang pasir yang sangat panas dan diletakkan batu besar di atas dada? jika jawabannya belum pernah, maka sungguh ujian yang kita hadapi amatlah tidak seberapa.
💥💞Akan tetapi pertanyaannya adalah, kenapa dengan ujian yang sungguh amat ringan itu tidak kita jadikan sebagai sebuah KENI'MATAN yang akan membuat kita bertambah mulia di hadapan-Nya?
🔐💐Sahabatku ...
Jawaban dari pertanyaan itu adalah karena kita belum yakin dengan Allah SWT. Kita tidak yakin dengan janji-janjiNya. Kita tidak yakin dengan solusi dan jalan keluar yang diberikan oleh-Nya.
💐 Sahabatku ...
💦🔑Kunci setiap masalah itu tidak jauh darimu. Dia ada di hatimu. Jika hatimu kau letakkan Allah melebihi segalanya, maka sebesar apapun masalahmu akan dihadapi dengan tenang.
💦🔑Betapapun banyaknya orang yang membantu menyelesaikan masalahmu jika engkau jauh dari Allah, maka ujian itu tidak meninggalkanmu.
💦🔑Dan betapapun beratnya masalah yang menghinggapi dirimu akan sirna dengan kedekatanmu kepada Rabbmu.
💦🔑Janganlah engkau takut sekalipun banyak orang meninggalkanmu, akan tetapi takutlah Jika Allah meninggalkanmu.
ﻗﻞ ﺇﻥ ﺻﻠﺎﺗﻲ ﻭﻧﺴﻜﻲ ﻭﻣﺤﻴﺎﻱ ﻭﻣﻤﺎﺗﻲ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah. Tuhan semesta alam. ..." (QS. Al-An'am:162)
"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh mencari keridhaan kami, benar-benar akan kami tunjukkan jalan kami. Dan sungguh Allah benar-benar bersama orang yang berbuat baik." (Al-'Ankabut:69)
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ بالصواب

semoga bisa menginspirasi ukhtifillah sholihah. :) Hamasah untuk menajadi bidadari-bidadari nya Allah swt.

wassalamuaiakum wr,wb

Copyright @ 2013 Rinrin miatri.