Rabu, 22 Februari 2012

Filled Under:

makalah detergent

 
A.     DETERGENT

Definisinya
            Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Berdasarkan bentuk fisiknya, detergent dibedakan menjadi :
1. Detergent Cair, secara umum deterjen cair hampir sama dengan deterjen bubuk. Yang membedakan cuma bentuk fisik. Di indonesia setahu saya deterjen cair ini belum dikomersilkan, biasanya digunakan untuk laundry modern menggunakan mesin cuci yang kapasitasnya besar dengan teknologi canggih.
2. Detergent krim, bentuk deterjen krim dengan sabun colek hampir sama tetapi kandungan formula bahan baku keduanya berbeda.
3. Detergent bubuk, jenis deterjen bubuk ini yang beredar dimasyarakat atau dipakai sewaktu mencuci pakaian. Berdasarkan keadaan butirannya, detergent bubuk dapat dibedakan menjadi dua yaitu detergent bubuk berongga dan detergent bubuk padat. Perbedaan bentuk butiran kedua kelompok tersebut disebabkan oleh perbedaan proses pembuatannya.
a. Detergent  bubuk berongga.
            Detergent bubuk berongga mempunyai ciri butirannya berongga seperti bola sepak yang didalamnya berongga. Butiran deterjen jenis berongga ini dihasilkan oleh proses spray drying ( proses pengabutan dilanjutkan dengan proses pengeringan). Kelebihan detergent bubuk berongga dengan detergent bubuk padat adalah detergent bubuk berongga tampak volumenya lebih besar.
b. Detergent bubuk padat.
            Bentuk butiran deterjen bubuk padat bentuknya seperti bola tolak peluru, yaitu semua bagian butirannya terisi oleh padatan sehingga tidak berongga. Butiran detergent yang padat ini merupakan hasil olahan dari proses pencampuran kering (dry mixing). Kekurangan detergent bubuk padat ini tampak volumenya tidak besar sehingga kelihatan sedikit.
Bahan Baku untuk Pembuatan Detergent
1. Bahan Aktif
            Bahan aktif ini merupakan bahan inti dari detergent sehingga bahan ini harus ada dalam pembuatan detergent. Secara kimia bahan kimia ini dapat berupa sodium lauryl sulfonate. Sodium lauryl sulfonate dengan beberapa nama dagang dengan nama texapone, Emal, luthensol, dan neopelex. Secara fungsional bahan mempunyai andil dalam meningkatkan daya bersih. Ciri dari bahan aktif ini mempunyai busa banyak dan bentuknya jel (pasta).
2. Bahan pengisi
            Bahan ini berfungsi sebagai bahan pengisi dari keseluruhan bahan baku. Pemberian bahan pengisi ini dimaksudkan untuk memperbesar atau memperbanyak volume. Keberadaan bahan ini dalam deterjen semata-mata dilihat dari aspek ekonomis. Bahan pengisi detergent disini menggunakan sodium sulfat (Na2SO4). Bahan lain sebagai pengisi detergent dapat mengguanakan tetra sodium pyroposphate dan sodium sitrat. Bahan ini berbentuk serbuk, berwarna putih dan mudah larut dalam air.
3. Bahan penunjang
            Salah satu contoh bahan penunjang detergent adalah soda abu (Na2CO3) yang berbentuk serbuk putih. Bahan penunjang ini berfungsi sebagai meningkatkan daya bersih. Keberadaan bahan ini dalam detergent tidak boleh terlalu banyak, sebab dapat menimbulkan efek panas pada tangan saat mencuci pakaian. Bahan penunjang lainnya adalah STPP (sodium tripoly posphate) yang juga penyubur tanaman. Ini dapat dibuktikan air bekas cucian disiramkan ke tanaman akan menjadi subur. Hal ini disebabkan oleh kandungan fosfat yng merupakan salah satu unsur dalam jenis pupuk tertentu.
4.Bahan Tambahan (aditif)
            Bahan tambahan ini sebenarnya tidak harus ada didalam pembuatan detergent. Namun demikian, produsen mencari hal-hal baru untuk mengangkat nilai dari deterjen itu sendiri. Salah satu contoh bahan tambahan ini adalah CMC (Carboxyl methyl cellulose). Bahan ini berbentuk serbuk putih yang berfungsi mencegah kotoran kembali ke pakaian.
5. Bahan Wangi
            Keberadaan bahan wangi ini sangat penting keberadaannya, sebab suatu detergent dengan kualitas baik bila menberi parfum salah akan berakibat fatal dalam penjualan. Parfum untuk detergent bentuknya cair kekuning-kuningan.
Komposisi Pembuatan Detergent
1). Texapon 2). Na2SO4 secukupnya 3). NaHCO3 25%  4). NaCO3 7%  5). STPP / CMC secukupnya 6). Parfum secukupnya dan Peralatan yang dibutuhkan : Wadah, pengaduk kayu, dan saringan detergent.

Cara Membuat Detergent
1). Texapon + NaHCO3 aduk rata 2). (1) + Na2CO3 aduk rata 3). (2) + Na2SO4 aduk rata 4). (3) + STPP/CMC aduk rata 5). Diayak dan keringkan 6). Parfum
keunggulan :
1) mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.2)Dapat membersihkan suatu objek dari bahan dasar plastik, vinyl, keramik, metal, dan  Porselin.
Kekurangan :
            Dapat mencemari lingkungan, lalu apabila air yang mengandungi detergen dibuang ke dalam air, tercemarlah air dan pertumbuhan Alga yang sangat cepat. Hal ini akan menyebabkan kandungan oksigen dalam air berkurangan dan otomatis ikan, tumbuhan laut, dan kehidupan air lainnya mati. Selain itu limbah Detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang menurunkan kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta hidupan tanah termasuk cacing mati. Padahal cacing bisa menguraikan limbah organik, non organik & menyuburkan tanah.
Contohnya :
Daia, Rinso , boom dll
Kesimpulan :
            Deterjen dalam kerjanya memiliki kemampuan yang unik untuk mengangkat kotoran, baik yang larut dalam air maupun yang tidak larut dalam air. Hal ini disebabkan bahwa deterjen, khususnya molekul surfaktan (surface active agent)nya yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Salah satu ujung dari molekul surfaktannya lebih suka minyak, akibatnya bagian ini mempenetrasi kotoran yang berminyak. Ujung molekul surfaktan satunya lebih suka air, bagian inilah yang berperan mengendorkan kotoran dari kain dan mendispersikan kotoran sehingga tidak kembali menempel pada kain. Akibatnya warna kain dapat dipertahankan.





0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 Rinrin miatri.